Kamis, 17 Mei 2012

MENGAPA HARUS PACARAN??????????


Zaman sekarang, pacaran sudah menjadi trend hidup kaum muda, tanpa pacar rasanya begitu galau, suntuk dan sebagainya. Padahal sebaliknya, tanpa pacarpun kita sudah bisa hidup nyaman dan aman, malah dengan pacar kita sudah merasa ha-hal yang gak karuan. Banyak kasus yang terjadi didunia pacaran, ada yang cantik bisa jadi jelek, dan sebaliknya, yang bodoh jadi pintar dan sebaliknya dan masih banyak kasus-kasus besar lainnya. Semua itu terjadi karena CINTA katanya. Apa benar kita mendapatkan cinta lewat jalur pacaran?. Kata orang-orang sih, cinta itu tidak didapatkan oleh orang-orang yang masih berjalan diatas jembatan pacaran tapi, cinta itu didapatkan oleh orang-orang yang telah menang dan mampu mengikat hatinya lewat jalur pernikahan.
Sebenarnya, apa sih manfaat pacaran itu sendiri?, jawabannyapun bervariasi, tapi saya pribadi mengatakan bahwa pacaran itu sebenarnya tidak ada manfaat yang lebih menonjol, hanya saja pacaran itu dilakukan sebagai pengisi waktu luang saja, ini merupakan jawaban orang-orang yang menganggap bahwa pacaran itu biasa-biasa saja. Namun, tidak jarang juga orang yang pacaran itu ingin mengenal pasangannya lebih jauh, artinya ingin menjalin hubungan yang serius lewat media pacaran. Namun, dalam hal ini pula tidak sedikit kasus yang terjadi bahwa ketika kita pacaran, yang sering ditonjolkan pada pasangan kita hanyalah sifat-sifar baik, dan sifat-sifat buruk disengajakan untuk dilipat. Padahal itu merupakan sifat dimana sifat itu akan muncul disaat kita tengah hidup bersama nanti, hal itu dilakukan karena memang kita ingin terlihat sempurna dihadapan pasangan kita, alasannya hanya itu kok sebenarnya. Bukankah itu sangat terlihat munafik???. Pacaran itu sebenarnya lebih asyik ketika kita sudah menikah karena disini ada tantangan yang benar-benar seru disaat kita mengenal orang yang kita suka ketika orang itu sudah menjadi milik kita selamanya. Ketika kita sudah saling memahami dan mengetahui sifat masing-masing maka, obat mujarabnya adalah saling menghargai satu sama lain. Ini terlihat lebih polos dibandingkan kita mengenal sifat pasangan kita lewat pacaran yang hanya menonjolkan sikap baiknya saja dan ternyata ketika manjadi pasangan hidup, sifat buruknyapun ditampakan, sehingga inipun tidak jarang membuat kaget pasangan kita masing-masing.
Saya pikir, laki-laki yang baik adalah bukan laki-laki yang mengajak orang yang disukainya untuk pacaran, tapi laki-laki yang baik adalah laki-laki yang mengajak orang yang disukainya itu menikah. Artinya disini bahwa keseriusan seorang lelaki telah terlihat tanpa kita harus menanyakan banyak hal lagi terkait masalah dia suka atau tidak pada pasangannya. Keberanian seorang lelaki dalam hal itu merupakan kunci terbesar bagi seorang wanita untuk mempercayai ketulusan cintanya. Apakah ini terlihat lebih asyik bukan?. Tidak punya pacar itu sebenarnya lebih asyik, dan bebas. Dengan pacaran, belum tentu kita menemukan teman hidup yang setia, bukan berarti pacaran itu dilarang. Pacaran itu bisa-bisa saja semasih kita dan pasangan kita sama-sama bisa saling menghargai dan mejaga diri, dan tidak keluar dari koridor agama dan norma yang berlaku dimasyarakat sekitar.
Belajarlah untuk miliki satu hati, dan satu cinta. Manfaatkan cinta masa remaja untuk orang tua, keluarga, teman, dan orang-orang disekitar kita. Ketika kita telah menemukan teman hidup nantinya, mustahil kita mampu memberikan cinta itu pada mereka lagi karena cinta kita hanya satu yaitu untuk teman hidup kita dunia akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar