Kamis, 17 Mei 2012

AKU DAN MALAIKAT JELMAAN DARI SURGA



Aku mencintai kalian seperti Tuhan mengadakan siang dan malam, tanpa siang malampun tak ada. Tanpa kalian aku tak mengenal arti cinta.
Aku mencintai kalian seperti air dan api, ketika api membara air memadamkannya. Ketika jiwa ini rapuh, kalian datang membawa sejuta inspirasi, rekah dan mekar bagaikan sekuntum bunga di pagi hari.
Kalian merupakan malaikat jelmaan dari surga, kiriman Tuhan untuk buah hatinya. Aroma keibuan dan kebapaan kalian mampu mengahdirkan aliran deras air dari retina, dan mampu menjadikan sedih sebagai tawa.
Dunia telah bersaksi, bahwa surga telah digariskan Tuhan dibawah telapak kakimu. Kaki sucimu yang tak semua anak mampu menikmati aromaya. Aku sadar, bahwa aku belum mampu menggapai kakimu untuk ku ciumi telapaknya, dan kuresapi aromanya.
Dunia menangis melihat kenyataan itu. Namun, duniapun kembali bangga bahwa tak ada cinta seorang anak melebihi cintanya pada kedua orang tuanya, sekalipun mereka tak mampu mencium telapak kakinya.
Kembali lagi dunia terharu hingga jatuh dalam pangkuan langit bahwa tak ada seorang anakpun yang merelakan kedua orang tuanya tersakiti. Anak akan melakukan apa saja demi orang tuanya, sekalipun nyawa taruhannya.
Ketika jiwa kalian sakit, akan ku teriak pada Tuhan, bahwa ”bawalah sakit itu pada jiwaku, biarakan aku yang merasakan betapa pedihnya itu”.
Ketika Tuhan kembali memberikan penderitaan pada mereka. Sekali lagi Tuhan, aku akan teriak pada-Mu ”kirimkan penderitaan itu padaku”. Akanku katakan pada nasib dan takdir bahwa ”biarkan aku yang menanggung semua itu”, karena aku punya obat paling mujarab untuk menyembuhkan semua itu. Obat itu adalah sebaris rekah bibir mereka, yang membawa sejuta kedamaian. Senyuman mereka pengobat segala penyakit, karena senyuman itu mampu mengalahkah indahnya surga.
Jika suatu saat nanti ada orang yang bertanya padaku ”siapa orang yang paling kamu cinta???” akan ku jawab dengan teriakan sedahsyat mungkin agar dunia tau, langit tau, bulan tau, bintang tau, malaikat dan semuanya atau bahwa orang yang paling aku cinta adalah KEDUA ORANG TUAKU, karena aku melihat Tuhan pada diri mereka.
Tuhan takkan marah padaku karena cinta terbesarku adalah untuk kalian, dan cinta diatas cinta adalah cinta untuk Tuhanku.
Mereka mendidik dan mengajarkanku bagaimana memandang hidup dan membangun hidup.
Nafas mereka, aku pakai untuk hidup
Senyum mereka, aku pakai untuk beribadah
Ibadah mereka, aku pakai untuk mengintip surga
Iman mereka, aku pakai untuk mencintai Tuhanku
Ayah,, Ibu,,
Mulai saat ini, dan mulai detik ini akan ku genggam janjiku, bahwa aku mencintai kalian karena Allah.
Tuhan, aku titip salam untuk mereka disana bahwa aku disini sangat merindukannya. Merindukan pangkuannya, merindukan senyumnya, merindukan kasih sayangnya, merindukan lembut belaiannya dan merindukan wajah yang merupakan bidadari jelmaan dari surgamu.
Ayah,, Ibu,,
Aku mencintai kalian, sebesar cinta kalian padaku
Aku mencuntai kalian, apa adanya dan bagaimanapun keadaanmu
Tuhan, jika suatu saat nanti mereka khilaf, maafkan mereka, dan jika suatu saat nanti akupun khilaf maafkan aku. Sekarang, aku mampu bertahan hidup karena mereka.
Tuhan, ketika suatu saat nanti mereka terlelah, kuatkan mereka dengan doaku. Karena sekarang aku kuat berkat doanya.
Tuhan, aku sadar, bahwa mereka tidak pernah tidur siang dan malam hanya memikirkanku. Aku sadar bahwa banting tulangnya selama ini hanya untukku. Aku sadar bahwa mereka mampu bertahan hidup karenaku.
Tuhan, apakah aku mampu berbuat seperti yang telah mereka korbannkan itu???
Aku takkan pernah mampu Tuhan,, tak akan
Aku hanya mengandalkan cinta,, cinta dan cinta.
Tapi, percayalah Ayah,, Ibu,, tiada doa paling utama dan pertama selain doa bahagia dunia akhirat untukmu.
Tuhan, hanya satu pintaku padamu, janganlah membuat mereka bersedih karena sifat dan tingkahku yang jelek. Tapi buatlah mereka bahagia dan bangga karena sifat dan tingkahku yang baik.
Tuhan, siapkan surga Firdausmu untuk mereka berdua di atas sana. Siapkan cahaya paling terangmu untuk mereka berdua dialam sana, dan siapkan kebaktianku untuknya saat ini.
Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah mengirimkanku seorang Ayah dan Ibu yang baik yang merupakan hadiah terbesar dalam hidupku, hingga aku mengenal-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar