Sebelum ku mencoba berteriak
Kucoba duduk dalam helaan nafas panjang yang tak terarah
Melepas segala perasaan yang selama ini terpendam
Angin tak pernah henti melafalkan tiupan hakikat
Tempat segala niat dan secarik sejarah
Meredam, membungkus di atas aksara yang terbentang
Mengintari rasa, memeras sukma
Getir darah meleleh di ujung jemari
PerAsaan cinta menangis haus di tengah lautan
Lantaran rindu yang tak berbuah balasan
Hanya rindang dan rimbun oleh hayalan
Berputar dan berpendar di balik perasaan
Mengubur seluruh rasa
Dalam pangkuan kesunyian malam
Hingga ruang dan waktu membekukan embun
Cerita cinta berakhir
Dalam dekapan perasaan
Entah perasaan apa namanya
yang membunuh dan meluluhlantahkan
hati yang terbungkus rapi
membuncah hingga lentera padam di ujung tirai
dan langitpun runtuh menimpaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar